Berkata Hasan Nasrullah (Pemimpin Hizbullah Syi'ah):
"Kami tidak mau masuk Masjid Nabawi melewati pintu Umar bin Khaththab, kerana kami membencinya!!"
"Semoga Allah merahmatimu wahai Umar, Syaithon telah lari darimu baik ketika engkau hidup atau setelah engkau meninggal."
*****
Diriwayatkan dari Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqash dari ayahnya ia berkata, “Umar bin al-Khaththab memohon agar diizinkan masuk ke rumah Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika itu ada beberapa orang wanita dari Quraisy sedang berbincang-bincang dengan Rasulullah dan mereka berbicara dengan nada suara yang keras melebihi suara Rasululullah صلى الله عليه وسلم. Ketika Umar masuk mereka segera berdiri dan menurunkan hijab. Setelah diberi izin Umar masuk ke rumah Rasulullah صلى الله عليه وسلم sementara Rasulullah tertawa. Umar bertanya, “Apa yang membuat anda tertawa wahai Rasulullah?” Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab,
عجبت من هؤلاء اللاتي كن عندي فلما سمعن صوتك ابتدرن الحجاب قال عمر فأنت يا رسول الله كنت أحق أن يهبن ثم قال أي عدوات أنفسهن أتهبنني ولا تهبن رسول الله قلن نعم أنت أفظ وأغلظ من رسول الله قال رسول الله والذي نفسي بيده ما لقيك الشيطان قط سالكا فجا إلا سلك فجا غير فجك
“Aku heran terhadap wanita-wanita yang berada di sisiku ini, ketika mereka mendengar suaramu, segera mereka berdiri menarik hijab.” Umar berkata, “Sebenarnya engkau yang lebih layak mereka segani Wahai Rasulullah. Kemudian Umar berbicara kepada mereka, “Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi nafsunya sendiri, bagaimana kalian segan terhadap diriku dan tidak segan terhadap Rasulullah?” Mereka menjawab, “Ya, sebab engkau lebih keras dan lebih kasar daripada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Wahai Ibnul al-Khaththab, demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman tanganNya, sesungguhnya tidaklah setan menemuimu sedang berjalan di suatu jalan kecuali dia akan mencari jalan lain yang tidak engkau lalui.”
Diriwayatkan dari ‘Aisyah رضي الله عنها bahwa Rasulullah pernah bersabda,
”Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.”
Sumber:
Umar bin Khattab suritauladan setelah Rasulullah dan Abu Bakar
BalasHapus