Senin, 03 Desember 2012

Aliran Syi’ah Meresahkan BMI Hong Kong

syi'ah hongkong

Salah satu kegiatan kelompok Syi’ah di Hong Kong. Foto diambil BMI yang berhasil “menyusup” ke kelompok mereka.*
Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong merasa resah dan terganggu dengan muncul dan berkembangnya aliran Syi’ah di kalangan BMI Hong Kong, khususnya di kawasan Tsim Sha Tsui (TST) Kowloon.
Beberapa BMI mengaku sudah beberapa kali didatangi pimpinan kelompok Syi’ah  yang bernama Ari. Dia selalu menawarkan peminjaman buku-buku Syi’ah secara gratis kepada BMI dengan memaksa agar para BMI mau membacanya. Mereka juga memaksa para BMI untuk menghadiri pertemuan-pertemuan mereka yang diadakan secara tertutup di daerah Yau Ma Tei.
Menurut salah satu BMI yang pernah diajak ketua kelompok Syi’ah untuk menghadiri perayaan Hari As-Syura , 25 November 2012, sudah banyak BMI yang terpengaruh dengan aliran Syi’ah. “Bila BMI pernah masuk satu kali saja ke kelompok mereka , maka mereka tidak akan melepaskannya,” ujar Ayu (bukan nama sebenarnya ).
“Ketua kelompok mereka akan terus memantau BMI tersebut dan terus mempengaruhinya dengan cara meneleponnya setiap hari atau meminjamkan buku-buku hingga BMI itu bergabung dengan mereka.”

Ari, Ketua Syi’ah di kalangan BMI Hong Kong.*
Untuk mengantisipasi terus berkembangnya Syi’ah di kalangan BMI, salah satu Muslimah yang aktif di Masjid TST, Dewi, mengharapkan agar para ustadz menyinggung tentang paham atau aliran Syi’ah dalam tausyiahnya. Dia juga berharap diadakannya tausyiah secara rutin di Masjid TST, seperti layaknya tausyiah yang diadakan di Masjid Ammar Wanchai supaya para BMI yang kurang memahami agama bisa membedakan mana Islam dan mana Syi’ah.
Beberapa perbedaan yang menonjol antara Islam dan Syi’ah antara lain:
(1) Pembawa agama Islam adalah Nabi Muhammad SHALALLAHU ALAIHI WASALAM, sedangkan Syi’ah mengatakan bahwa Islam dibawa oleh Abdullah bin Saba’ Al-Himyari (Majmu’ Fatawa 4/435).
(2) Rukun Islam syahadat , shalat, puasa , zakat , dan haji (HR. Muslim), sedangkan Syi’ah: Shalat , puasa , zakat , haji , kekuasaan/wilayah (Al-Kafi fil Ushul 2/18).
(3) Rukun Iman Islam: Iman kepada Allah , Iman kepada Malaikat , Iman kepada Kitab – Kitab, Iman kepada para Rosul , Iman kepada Hari Kiamat , dan Iman kepada Qadha Qodhar, sedangkan rukun Iman Syiah adalah Tauhid , Kenabian , Imamah , Keadilan , dan Qiamat.
(4) Kitab suci Islam adalah Al – Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang mashyur ), sedangkan Kitab Syiah adalah Mushaf Fatimah yang berjumlah 17.000 lebih banyak dari Al – Qur’an (lihat di kitab mereka Ushulul Kafi karya Kulaini 2 / 634).
(5) Islam menyakini sholat lima waktu wajib, sedangkan syiah menyakini sholat 3 waktu wajib.
Seperti dilansir DDHK News, dalam Rapat Kerja Nasional tahun 1984, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan Tentang Syi’ ah & Sunni sebagai berikut:

Paham Syi’ah mempunyai perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah), di antaranya:
1. Syi’ah menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait (keluarga Nabi), sedangkan Suni tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu asalkan memenuhi syarat ilmu mustalah hadis;
2. Syi’ah memandang “Imam” itu ma’sum (orang suci), sedangkan Suni memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan); Syi’ah tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Suni mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.
3. Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan atau pemerintahan (imamah) termasuk rukun agama, sedangkan Sunni memandang dari segi kemaslahatan umum, dengan tujuan imamah untuk menjamin dan melindungi da’wah dan kepentingan ummat.
4. Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman, sedangkan Suni mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali bin Abi Thalib).
Diperkirakan jumlah Syiah 10-15% dari keseluruhan umat Islam dunia. Kaum Syi’ah terbesar ada di Iran dan Irak.
Umat Islam Indonesia, yang diwakili ormas-ormas Islam, tahun 2011 menyatakan sikap tegas menolak Syi’ah dan menuntut pembubaran kelompok tersebut di Indonesia karena Syi’ah sesat dan menyesatkan. Pernyataan sikap yang ditandatangani ormas-ormas Islam 10 Juni 2011 di Jakarta itu berjudul ”Pernyataan Bersama Menolak Syi’ah” yang berisi lima poin:
1. Ahlussunnah tidak dapat dipersatukan dengan Syi’ah, karena berbeda dalam Ushuluddin (Aqidah/Tauhid).
2. Syi’ah berbahaya bagi agama, bangsa dan negara.
3. Mendesak MUI untuk mengeluarkan fatwa lagi tentang sesatnya Syi’ah secara tegas.
4. Mendesak Pemerintah agar melarang Syi’ah dan aktivitasnya di seluruh wilayah Indonesia, agar tidak timbul konflik seperti di Irak, Yaman, Pakistan dan Negara lain.
5. Kami Ahlussunnah (Muslimin Indonesia) sangat menolak keras MUHSIN (Forum Ukhuwah Sunni-Syi’ah Indonesia) yang digagas beberapa waktu yang lalu oleh aktivis-aktivis Syi’ah dan oknum yang mengatasnamakan Muslimin Indonesia di Jakarta.  (Amy Utamy/ddhongkong.org).*

4 komentar:

  1. Untuk mengukur Ma'sum atau tidaknya Imam/Khalifah/Leader, maka rujukannya adalah An-Nisa 59 :"Taati Allah, taati Rosul wa ulil amri minkum......"---Allah Swt, Maha Kudus/Suci, Rosul, Maksum (Bebas dari segala dosa), mungkinkah Ulil Amri Minkum, degradasi dari Rosul, Bejad moral?, Pembunuh, malah korban pembunuhannya adalah Rosul dan apa pula yang dimaksud 12 Amir atau 12 Khalifah didalam kitab shahih Buchori Muslim, kalau kalian dalam KEBENARAN SEJATI, siapa yang dimaksud itu???, bila Kelompok Lain punya bukti, akankah ke 12 Figure tsb dalam kelompok kesesatan, sementara yang ga bisa membuktikan, itu adalah Kelompok Kebenaran yang sejati, evaluasi dirilah kawan, jangan menuduh seenak jidatnya untuk mengatakan sesat, bagaimana kalau sebaliknya?

    BalasHapus
  2. koreksi....malah korban pembunuhannya adalah Keluarga Rosul...
    Ketika Imam Husein Terbunuh, dan Yajid silaknatullah berkuasa, akankah kalian katakan An-Nisa 59, juga dirujukkan untuk silaknatullah tsb dan pihak Husein adalah di Pihak yang sesat, sementara mereka (Fatimah, Ali, Hasan dan Husein plus 9 Zuriyat dari Imam Husein, total jadi 12) adalah yang dijamian dengan al Azhab 33). Aku mengerti akan KEBUTAAN kalian akan masalah ini, karena ada salah satu Imam Non Syiah, memberikan definisi ttg Pemimpin/Khalifah sbb : " Pemimpin adalah seseorang yang telah mengalahkan musuhnya (aku misalkan, Imam Husein a.s,peny)dengan pedangnya (dengan membunuh Imam Husein dan juga yang lainnya, hampir 80% dari Kel. Rosul), baik dia itu (Pemimpin tsb)fasiq atau mukmin", secara tdk langsung, ucapan Imam tsb telah mnasakh Srt dan Ayat tsb, maka merekapun bingung tentang KEMAKSUMAN PARA IMAM, sebagai Penjaga Risalah Rosul sampai Yaumul Kiamah dan mereka sudah memenuhi Kriteria Al Baqarah 124 dan Luqman 13, yang sudah melekat pada diri Nabi Ibrahim dan Para Washi Rosulullah, mudah-mudahan Insan Yang Cerdas dapat memahaminya, jangan berkoar-koar yang ga jelas juntrungannya alias ASBUN atau KENTUT BUSUK Gicu

    BalasHapus
  3. Hari Rabu adalah :
    Harinya Imam Musa al-Kazim, Imam Ar Ridho, Imam Al Jawad dan Imam Al hadi dan inilah
    Kata-kata Hikmahnya No. 20:
    1. Imam Musa al-Kazim : “ Sesungguhnya Allah mengharamkan surga kepada para pelaku kejahatan, yang mengumbar-umbar kejahatannya tanpa rasa malu dan tanpa rasa peduli kepada pembicaraannya dan kepada apa yang dibicarakannya ttg dirinya”.
    2. Imam Ar Ridho : “ Janganlah kalian mengabaikan perbuatan baik atau keseriusan dalam megandalkan kecintaan kepada keluarga Muhammad Saww.”
    3. Imam Al Jawad : “ Aku wasiatkan kepada kalian agar senantiasa bertakwa kepasda Allah. Karena dalam ketakwaan tersimpan keselamatan dari kebangkrutan dan sekaligus merupakan harta simpanan untuk hari kiamat. Sesungguhnya Allah Swt, menjaga hambaNya yang bertakwa dari bencana yang tidak dibayangkan oleh pikirannya serta akan menerangkan kebutaan dan kebodohannya. Dan dengan takwa itulah, Nabi Nuh a.s dan para pengikutnya diselamatkan dalam perahu. Demikian juga nabi Saleh a.s dan para pengikutnya, diselamatkan dari samberan petir karena takwa. Dan hanya dengan takwa inilah orang-orang yang sabar beruntung”.
    4. Imam Al hadi :” Barangsiapa mengerjakan sesuatu pekerjaan yang diperintahkan agama, namun tidak yakin kebenarannya, maka Allah tidak akan menerima pekerjaan tsb kecuali jika disertai niat baik.”

    BalasHapus
  4. Wei aspirin obt tambh pusing?emank lu pikir an nisa ayat 59 tu rujukan untk imam ente yg 12 tu ya? Duch bdoh bnget si lu rin,lu kaji donk penafsiran nya dr kitab tafsir yg terpecaya sprti ibnu katsir,jalalain,dll..! Jgn ktab ulama lu yg sesat tu ja lu jd kan rujukan,,ya mkin tersesat lh lu,,
    Syiah ajaran sarap,,

    BalasHapus