Apa yang mereka lakukan bukanlah tanpa alasan, akan tetapi mereka berkeyakinan bahwa dakwah para Nabi adalah dakwah mengajak dan berwilayah kepada Ali bin Abi tholib
Mari kita simak, disebutkan oleh dedengkot Al-Mufid pada kitabnya Al-Ikhtishash sbb :
عن المفضل بن عمر قال: قال لي أبو عبد الله عليه السلام: إن الله تبارك و تعالى توحد بملكه فعرف عباده نفسه، ثم فوض إليهم أمره وأباح لهم جنته فمن أراد الله أن يطهر قلبه من الجن والإنس عرفه ولايتنا ومن أراد أن يطمس على قلبه أمسك عنه معرفتنا
ثم قال يا مفضل والله ما استوجب آدم أن يخلقه الله بيده وينفخ فيه من روحه إلا بولاية علي عليه السلام، وما كلم الله موسى تكليما " إلا بولاية علي عليه السلام، ولا أقام الله عيسى ابن مريم آية للعالمين إلا بالخضوع لعلي عليه السلام، ثم قال: أجمل الأمر ما استأهل خلق من الله النظر إليه إلا بالعبودية لنا
dari Al-Mufadhal bin 'Umar, berkata Abu 'Abdillah 'alaihis salam bersabda kepadaku : "Sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta'ala itu adalah Tuhan Yang Maha Esa dan memberikan pada hamba-hambaNya pengetahuan akan hal itu, kemudian Allah memasrahkan perkara-Nya pada hamba-hambaNya dan memperbolehkan hamba-hambaNya untuk menikmati Surganya. Maka barangsiapa yang menginginkan hatinya disucikan dari jin dan manusia maka Allah mema'rifatkan orang tersebut akan wilayah kami. Dan barangsiapa ingin dihilangkan hatinya dari kesucian maka Allah akan mengambil ma'rifat akan wilayah kepada kami dari orang tersebut. Kemudian Abu 'Abdillah 'alaihis salam bersabda: ''wahai mufadhal, Demi Allah, tidaklah mewajibkan Adam yang dimana Allah menciptakan Adam dengan Tangan-Nya dan meniupkan ruh pada Adam kecuali agar Adam berwilayah kepada 'Ali 'alaihis salam. Dan tidaklah Allah telah berbicara kepada Musa 'alaihis salam secara langsung itu kecuali dengan tujuan agar Musa juga berwilayah kepada 'Ali 'alaihis salam. Dan tidaklah Allah telah menciptakan 'Isa 'alaihis salam putra Maryam sebagai bentuk tanda kebesaran Allah bagi alam semesta itu kecuali dengan tujuan agar 'Isa 'alaihis salam merendahkan diri kepada 'Ali 'alaihis salam. Kemudian Abu 'Abdillah 'alaihis salam melanjutkan sabdanya ''seindah-indahnya perkara itu adalah makhluq yang dijadikan ahli melihat Allah, yang pastilah ditetapkan baginya agar ber-'ubudiyah kepada kami (para imam)."
Al-Ikhtishash oleh Al-Mufid hal. 250 : http://shiaonlinelibrary.com/الكتب/1300_الاختصاص-الشيخ-المفيد/الصفحة_262